Selasa
π Mat 21:20β25:46; 26:3β5; Mrk 11:20β14:2; Luk 20:1β21:36; 22:2
Sepanjang hari, Yesus mengajar secara terbuka di Bait Allah. Ia menyampaikan perumpamaan-perumpamaan tentang tanggung jawab manusia di hadapan Allah, penghakiman atas kemunafikan, dan panggilan untuk berjaga-jaga. Para pemimpin agama berusaha menjebak-Nya dengan pertanyaan-pertanyaan licik, tapi Yesus menjawab dengan hikmat dan kuasa. Ia tidak takut konfrontasi, karena kebenaran harus dinyatakan meskipun akan ditolak. Hari itu, suara-Nya masih memanggil umat untuk bertobat sebelum waktu tertutup.
Yesus juga menyampaikan nubuat tentang kehancuran Yerusalem dan akhir zaman. Ia menggambarkan bahwa penghakiman bukanlah hal jauh dan asing. Ini adalah kenyataan yang akan datang, dan hanya mereka yang berjaga dan percaya yang akan luput. Dalam semua pengajaran-Nya, Yesus bukan sekadar memberi informasi masa depan, tapi membentuk hati yang setia. Dia sedang menyiapkan murid-murid untuk tetap bertahan ketika dunia terguncang. Bukan kekuatan manusia yang menjamin keteguhan, tapi belas kasihan Tuhan yang menopang.
Di saat Yesus memberitakan kebenaran di siang hari, rencana pembunuhan terhadap-Nya sedang dibentuk dalam kegelapan. Tapi Dia tetap berjalan ke depan, tidak goyah. Karena apa pun yang terjadi, Allah tetap memegang kendali. Hari ini kita belajar untuk hidup bukan hanya dengan pengetahuan, tapi dengan kewaspadaan rohani. Apa yang kita dengar dari Firman harus membentuk cara kita menanti dan setiaβbukan karena kita kuat, tapi karena Dia setia.